Monday, December 21, 2015

Apakah Istighfar itu?

Bacaan Astaghfirullah hal adzim (ya Allah ampunilah kesalahanku) sudah biasa diucapkan banyak orang setiap hari. Namun, apa maksudnya? Ucapan adalah lambang susana hati. Hati yang mengakui kesalahan pasti akan mudah mendorong lidah untuk mengucapkan istighfar. Nah, masalahnya, apa saja sebenarnya yang disebut dengan dosa atau kesalahan itu? Jika ada satu atau segolongan orang yang menganggap dirinya benar, kemudian menuding orang atau kelompok yang lain salah atas sebuah perkara, maka pasti akan terjadi ketidakharmonisan, pertentangan atau perselisihan. Itulah akar penyebabnya, yaitu merasa benar.

Marilah kita merendahlan diri serendah-rendahnya sebagaiman ketika kita bersujud dalam sholat. Kita ini apa lah, kita ini manusia. Bukan tuhan. Kita ini ada karena diadakan, kita ini nonsen. Tidak ada kekuatan selain dari Allah. Cukuplah kita percaya yang memilki kebenaran adalah Allah saja. Ketika kita mendapati kita berada dalam kebenaran, bersyukurlah. ketika kita mendapati orang lain berbeda dengan kita, maka ingatlah Allah yang lebih tahu. Bisa jadi orang yang kita anggap lebih rendah, lebih salah daripada kita, ternyata lebih benar dan lebih mulia di mata Allah. 

Menoleh tengkuk sendiri (melihat kesalahan sendiri) lebih sulit daripada melihat tengkuk orang lain (melihat kesalahan orang lain). Yang menggunakan sebutan Aku hanyalah Allah. Yang kedua menggunakan sebutan Aku, adalah iblis ketika diperintah Allah untuk hormat pada nabi Adam A.S. Maka jika dihati kita muncul rasa 'aku lebih baik...' itulah bisikan setan yang mengajak ke jalan kesesatan. Berapa orang yang disesatkan setiap hari? tidak terhitung banyaknya. Marilah kita bertobat dan mengakui semua kesalahan dalam ucapan istighfar....

Kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidhir AS bisa menjadi ukuran bahwa Allah SWT memberikan ilmu yang berbeda kepada hambaNya. Ketika Nabi Musa AS melihat Nabi Khidhir AS merusak perahu nelayan, memperbaiki tembok rumah yang roboh, Nabi Musa bertanya mengapa kau lakukan itu wahai Nab Khidir? Akhirnya Nabi Khidhir menjawab, cukup sampai di sini kebersamaan kita, bukankah sebelumnya aku sudah peringatkan agar kamu tidak bertanya apapun yang aku kerjakan? Ketahuilah perahu ini saya tenggelamkan karena kalau tidak akan dirampas oleh raja yang dzolim, dan tembok ini aku perbaiki karena di bawahnya tersembunyi harta peninggalan untuk anak yatim. 

Jelas bahwa ilmu yang Allah berikan kepada Nabi Khidir AS belum bisa dipahami oleh Nabi Musa AS. Padahal ketika ditanya, siapakah orang yang paling sholeh, wahai Musa? Musa AS menjawab: aku yang paling sholeh. Ternyata Allah menunjukkan kepada Musa bahwa ada hambaNya yang lebih sholeh yaitu Khidir AS.
Wallahu'alam bishowab..