Monday, November 25, 2013

KISAH ASHABUL KAHFI

ENAM PEMUDA CERDAS, SEORANG PENGGEMBALA YANG BERIMAN
 DAN SEEKOR ANJINGNYA YANG SETIA

Pada suatu hari perayaan ulang tahunnya, raja sedang duduk di atas singgasana mengenakan mahkota di atas kepala, tiba-tiba masuklah seorang hulubalang memberi tahu, bahawa ada balatentara asing masuk menyerbu ke dalam wilayah kerajaannya, dengan maksud hendak melancarkan peperangan terhadap raja. Demikian sedih dan bingungnya raja itu, sampai tanpa disedari mahkota yang sedang dipakainya jatuh dari kepala. Kemudian raja itu sendiri jatuh terpelanting dari atas singgahsana. Salah seorang pembantu yang berdiri di sebelah kanan --seorang cerdas yang bernama Tamlikha-- memperhatikan keadaan sang raja dengan sepenuh fikiran. Ia berfikir, lalu berkata di dalam hati: "Kalau Diqyanius itu benar-benar tuhan sebagaimana menurut pengakuannya, tentu ia tidak akan sedih, tidak tidur, tidak buang air kecil atau pun air besar. Itu semua bukanlah sifat-sifat Tuhan."
.
Enam orang pembantu raja itu tiap hari selalu mengadakan pertemuan di tempat salah seorang dari mereka secara bergiliran. Pada satu hari tibalah giliran Tamlikha menerima kunjungan lima orang temannya. Mereka berkumpul di rumah Tamlikha untuk makan dan minum, tetapi Tamlikha sendiri tidak ikut makan dan minum. Teman-temannya bertanya: "Hai Tamlikha, mengapa engkau tidak mahu makan dan tidak mahu minum?"
.
"Teman-teman," sahut Tamlikha, "hatiku sedang dirisaukan oleh sesuatu yang membuatku tidak ingin makan dan tidak ingin minum, juga tidak ingin tidur." Teman-temannya bertanya: "Apakah yang merisaukan hatimu, hai Tamlikha?" "Sudah lama aku memikirkan soal langit," ujar Tamlikha menjelaskan. "Aku lalu bertanya pada diriku sendiri: "Siapakah yang mengangkatnya ke atas sebagai atap yang sentiasa aman dan terpelihara, tanpa gantungan dari atas dan tanpa tiang yang menopangnya dari bawah? Siapakah yang menjalankan matahari dan bulan di langit itu? Siapakah yang menghias langit itu dengan bintang-bintang bertaburan?' Kemudian ku fikirkan juga bumi ini: "Siapakah yang membentang dan menghamparkannya di cakrawala? Siapakah yang menahannya dengan gunung-gunung raksasa agar tidak goyah, tidak goncang dan tidak senget?" Aku juga lama sekali memikirkan diriku sendiri: "Siapakah yang mengeluarkan aku sebagai bayi dari perut ibuku? Siapakah yang memelihara hidupku dan memberi makan kepadaku? Semuanya itu pasti ada yang membuat, dan sudah tentu bukan Diqyanius…"
.
Teman-teman Tamlikha lalu bertekuk lutut di hadapannya. Dua kaki Tamlikha dicium sambil berkata: "Hai Tamlikha, dalam hati kami sekarang terasa sesuatu seperti yang ada di dalam hatimu. Oleh kerana itu, baiklah engkau tunjukkan jalan keluar bagi kita semua!" "Saudara-saudara," jawab Tamlikha, "baik aku maupun kalian tidak menemukan akal selain harus lari meninggalkan raja yang zalim itu, pergi kepada Raja pencipta langit dan bumi!" "Kami setuju dengan pendapatmu," sahut teman-temannya. (CUPLIKAN DIALOG PENDETA YAHUDI DAN SAYYIDINA ALI dalam  http://tigosotigo.blogspot.com).
 
Singkat kisah, mereka melarikan diri dari kerajaan ke dalam sebuah gua dan Allah menidurkan mereka selama 309 tahun. Mereka pergi membawa keyakinan kepada Allah SWT. Meninggalkan keluarga dan sanak saudara mereka. Mereka pergi meninggalkan semua fasilitas mewah dan jabatan mereka sebagai penasihat raja untuk mencari Tuhan yang haq.
 
Mereka "disambut" oleh Allah 'dalam dekapannya yang tenang dan tenteram, dengan menidurkan dan menjaga mereka selama ratusan tahun tetap utuh dan tidak menua. Subhanallah...
 
Pernahkah terpikir dalam diri anda punya tekad seperti mereka untuk mencari Allah dengan meniadakan segalanya yang memenuhi jagat raya ini, kecuali Dia Allah robbul izzati ?Apa yang ada dalam hati saudara selain yang merasa anda miliki sekarang? 

Sudah kenalkah Anda dengan Dzat yang menghidupkan dan mematikan Anda? Sudahkah anda meluangkan waktu untuk menyebut Asma-Nya dalam detak jantung anda? Pernahkah anda meninggalkan dunia dunia ini walau hanya sekejap mata saja?
 
Para pemuda Ashabul Kahfi meninggalkan semuanya demi Allah yang wajib disembah hanya dengan berbekal 3 dirham saja dan iman yang tak tergoyahkan. Berapa bekal yang anda siapkan untuk 'bertemu' dengan Allah SWT ? Berapa sumber daya dan sumber dana yang anda habiskan demi kenikmatan duniawi saja ini? Hitung-hitunglah sebelum anda ditagih kelak setelah kealpaan anda berakhir dengan sebesar-besarnya kerugian dan sebesar-besarnya penyesalan yang tak berujung...!!!


 
 
 

Thursday, November 21, 2013

TAHUN BARU HIJRIYYAH TAHUN PENUH MAKNA

BULAN MUHARRAM

     Allah berfirman, ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (At-Taubah: 36)

    
Nabi saw. bersabda, “Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan suci. Tiga bulan berturut-turut iaitu Zulkaedah, Zulhijjah dan Muharram. Dan satu bulan lagi adalah Rejab yang terletak antara Jamadil Akhir dan Sya’ban.” (HR Muslim no. 1679)

     Tahun baru, suasana baru,tekad baru, untuk lebih baik dari tahun sebelumnya.  Berharap hal-hal buruk yang pernah dilakukan tidak terulang di bulan yang suci ini. Berharap ada pertobatan besar...yang dapat dijadikan patokan untuk berperilaku yang lebih santun. 

     Satu tahun berlalu. Kesempatan untuk belajar semakin terbatas. Banyak waktu terbuang terlarut dalam gegap gempita kehidupan yang tak kekal ini. Kapan kita menyisihkan waktu menengok alam keabadian yang telah ditunjukkan pada para sholihin, muhlisin dan para arifin billah..? Ya..kapan lagi kalau tidak sejak sekarang. Mumpung masih ada kesadaran. Mumpung masih ada kekuatan. Raih dan perjuangkan cita-cita mulia. Meningkatkan derajat muslim menjadi mukmin, mukhsin, dan mukhlisin....